in ,

Laporan baru Greenpeace mengungkapkan risiko global penambangan laut dalam

Untuk pertama kalinya eksklusif Laporan Greenpeace menunjukkan siapa yang berada di balik industri penambangan laut dalam yang kontroversial dan menunjukkan siapa yang akan diuntungkan dan siapa yang akan berisiko jika pemerintah mengizinkan penambangan laut dalam dimulai. Analisis tersebut melacak kepemilikan dan penerima manfaat dari perusahaan swasta yang berada di balik tuntutan untuk membuka dasar laut untuk penambangan komersial. Penelitian ini mengungkapkan jaringan anak perusahaan, subkontraktor, dan kemitraan yang suram, pembuat keputusan akhir dan mereka yang mencari keuntungan sebagian besar berada di Global North - sementara negara bagian yang mensponsori perusahaan-perusahaan ini utamanya adalah negara-negara di Dunia Selatan, kewajiban dan keuangan. Terekspos risiko.

Louisa Casson dari kampanye Protect the Oceans mengatakan:
“Di tengah krisis iklim dan satwa liar, ketika ketidaksetaraan global memburuk, mengapa kita bahkan mempertimbangkan untuk merobek dasar laut untuk mendapatkan keuntungan? Penambangan laut dalam akan menjadi berita buruk bagi iklim dan mengganggu penyerap karbon utama lautan. Beberapa perusahaan yang memajukan industri berisiko ini secara harfiah berbicara untuk negara-negara PBB. Laut dalam, ekosistem terbesar di dunia, harus tetap tertutup untuk industri pertambangan. "

Sejauh ini, United Nations International Seabed Authority (ISA) telah memberikan 30 kontrak untuk penambangan laut dalam di area seluas lebih dari satu juta kilometer persegi dasar laut internasional, yang kira-kira seukuran Prancis dan Jerman jika digabungkan - " demi kemaslahatan seluruh umat manusia”. Rilis laporan itu bertepatan dengan pemilihan ulang yang diharapkan dari Sekretaris Jenderal ISA Inggris, Michael Lodge, pada pertemuan ke-26.

Hampir sepertiga dari kesepakatan tersebut dilakukan dengan perusahaan swasta yang berkantor pusat di Amerika Utara dan Eropa, yang menimbulkan pertanyaan tentang apakah potensi keuntungan industri dapat semakin memperburuk ketidaksetaraan global.

"ISA seharusnya melindungi lautan dan tidak melakukan tugasnya," lanjut Casson. "Penting bagi pemerintah untuk menandatangani perjanjian laut global pada tahun 2021 yang dapat mengakibatkan kawasan lindung laut di seluruh dunia bebas dari aktivitas manusia yang berbahaya, daripada membuka batas baru degradasi lingkungan."

Itu
Foto: Greenpeace

Ditulis oleh pilihan

Option adalah platform media sosial yang idealis, sepenuhnya independen, dan global tentang keberlanjutan dan masyarakat sipil, yang didirikan pada tahun 2014 oleh Helmut Melzer. Bersama-sama kami menunjukkan alternatif positif di semua bidang dan mendukung inovasi yang bermakna dan gagasan berwawasan ke depan - kritis-konstruktif, optimis, membumi. Komunitas opsi didedikasikan secara eksklusif untuk berita yang relevan dan mendokumentasikan kemajuan signifikan yang dibuat oleh masyarakat kita.

Tinggalkan Komentar